Saturday 17 May 2014

Manfaat dan Fungsi Pupuk Urea


pupuk urea
Pupuk Urea adalah jenis pupuk yang paling laris dipasaran saat ini. Pupuk ini sangat digemari oleh petani maupun pembudidaya tanaman karena unsur hara nitrogen (N) yang tinggi pada pupuk urea menjadikannya sangat mudah untuk digunakan pada tanaman yang kurang dalam hal fotosintetis dikarenakan klorofil sangat tergantung pada ketersediaan nitrogen (N) dalam tanah.
Pupuk  dengan rumus kimia NH2 CONH2 dan memiliki tekstur kasar berbentuk kristal berwarna putih ini memiliki kandungan nitrogen yang sangat diperlukan oleh tanaman, karena pupuk urea ini  membantu metabolisme tanaman, ini sangat penting pada saat tanaman berada dalam masa pertumbuhan. 

Pupuk urea adalah pupuk yang jika terkena air sangat mudah terikat dengan air, karena pupuk urea memiliki tekstur yang sangat mudah larut ke dalam air, biasanya para petani menggunakan pupuk ini ke pada tanaman sebelum beberapa saat dilakukan penyiraman. Sifat yang mudah terikat dengan air ini membuat pupuk urea harus disimpan di tempat yang kering dan tertutup rapat.

Apa saja Manfaat dan Fungsi Pupuk Urea?

Apa saja manfaatnya? Seperti yang sudah saya jelaskan di atas pupuk urea mempunyai kandungan utama nitrogen (N) mencapai 46% setiap karungnya, itu artinya setiap karung pupuk urea yang beredar di pasaran yang memiliki berat 100 kg mempunyai kandungan nitrogen 46 kg setiap karungnya, dimana unsur nitrogen tersebut sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, nah, manfaat-manfaat lainnya dari pupuk urea adalah sebagai berikut.

Pupuk urea membuat tanaman menjadi terlihat lebih subur dimana perbedaan yang mencolok pada penggunaan pupuk urea ini adalah daunnya yang menjadi lebih lebat dan rindang. Daun yang rindang disebabkan oleh kandungan nitrogen (N)  yang membuat tanaman lebih banyak memproduksi klorofil. Klorofil ini;ah yang membantu tanaman melakukan fotosintetis secara maksimal.

Pupuk urea akan membuat tanaman lebih cepat dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman, tanaman akan lebih cepat tinggi dan mempercepat anakan pada tanaman tunas.

Pupuk urea bisa menambah kandungan protein di dalam tanaman.

Pupuk urea dapat di aplikasikan oleh semua jenis tanaman baik pertanian maupun perkebunan, dan juga dapat digunakan pada lahan kering seperti tanaman sawit, karet maupun lahan basah seperti padi.

Urea juga baik untuk tanaman-tanaman pangan, tanaman holtikultura, tanaman hidroponik,  tanaman usaha perkebunan maupun pertanian, tanaman di sekitar peternakan dan juga tanaman di sekeliling usaha perikananan.

Kapan Pupuk Urea Diperlukan Untuk Tanaman?

Tanaman yang memerlukan pupuk urea akan kekurangan zat nitrogen dimana tanaman tersebut akan mengalami gejala fisik maupun non fisik. Gejala-gejala tersebut adalah.

Gejala utama jika tanaman kekurangan nitrogen adalah terlihat pada daun tanaman yang menguning. warna kuning ini berawal daro ujung daun sampai ke tulang daun.

Tanaman yang sudah kuning daunnya tapi tak segera mendapatkan nutrisi berupa nirogen pada pupuk urea ini akan mengalami kerontokan daun yang diawali dari pangkal tanaman (bawah) sampai ujung tanaman (atas)

Kekurangan unsur nitrogen juga membuat tanaman akan kerdil karena tanaman tidak bisa tumbuh dan berkembang.

Kekurangan nitrogen juga berimbas pada buah, dimana buah akan berkembang tidak sempurna yang bisa dilihat jika buah matang sebelum pembentukan buah sempurna.

Sunday 11 May 2014

Hama dan Penyakit Pada Tanaman Pisang dan Cara Penanggulangannya

Pisang, buah yang berwarna kuning dan tersusun rapi dalam tandan ini merupakan buah yang sangat populer dalam kehidupan masyarakat, buah yang tinggi kandungan serat dan juga kalium ini banyak yang membudidayakannya, umumnya pisang memang berwarna kuning ketika matang, tapi ada dari beberapa jenisnya yang berwarna jingga, merah, hijau bahkan hitam.


penyakit pisang

Pisang merupakan komoditi yang besar dalam keberadaannya di Indonesia, sudah banyak petani pisang yang tersebar di seluruh Indonesia dengan jenis-jenis pisang yang ditanamnya. Tak hanya petani saja, banyak masyarakat yang menanamnya di sekitar rumahnya, penanaman dan perawatannyayang mudah mejadi keunggulan dari tanaman pisang ini sendiri.Pada umumnya pisang yang sering dibudidayakan oleh petani adalah jenis pisang lilin, pisang ini seolah-olah merupakan pisang yang menjadi rajanya dalam pemasaran pisang.

Petani pada umumnya tidak tanpa kendala dalam pembudidayaan buah pisang, tentu saja selalu ada hama dan penyakit yang menjadi penghalang petani dalam pembudidayaannya. Walaupun hal itu dapat dicegah dan diobati tapi faktor musim dan populasi hama yang tak bisa diprediksi membuat hama dan penyakit ini sering datang kapan saja.

Berikut adalah hama dan penyakit pada tanaman pisang dan upaya penanggulangannya.

Hama Pada Tanaman Pisang

1. Hama Penggerek Bonggol.
Hama ini masih satu keluarga dengan kumbang hanya saja yang menjadi masalah utamanya adalah larva-larvanya yang menyerang bonggol dari tanaman pisang. Jika tak segera diberantas tanaman pisang akan mati dikarenakan transportasi tanaman pisang akan terganggu dikarenakan bonggol pisang yang berlubang. Bonggol pisang yang berlubang akan membuat hama lain akan masuk juga ke dalam bonggol. Penanggulangan Hama ini ialah dengan cara memberantas sumber utamanya yaitu kumbang. Semprotkan insektisida ke bonggol-bongo pisang yang telah berlubang.

2. Hama kudis
Hama ini ini disebabkan serangga yang bernama Nicoleia Octamena. Jika telah terserang oleh hama kulit buah pisang akan menjadi kasar. Untuk membasmi hama ini, gunakanlah  cairan insektisida berjenis Nogos 50 EC dan Basudin 60 EC.

3.  Ulat/Larva Penggulung Daun
Hama ini adalah larva dari ulat Erionata thrax. Larva menggulung-gulung daun pisang dan memakannya. Jika tak segera di tanggulangi lama kelamaan daun akan gundul. Pengendalian hama ini ada beberapa cara, yang sederhana adalah dengan memotong daun yang telah trserang hama ini lalu dibakar, atau bisa saja dengan memotong lembar daunnya saja. Cara lain adalah dengan penyemprotan secara menyeluruh terhadap daun yang terserang dengan insektisida.

4.  Hama Penggerek Buah
Hama ini menyerang buah pisang yang belum terbentuk, serangan hama ini membuat perkembangan buah pisang menjadi terhambat, menimbulkan kudis pada buah sehingga menurunkan kualitas buah. Hama ini meletakkan telurnya diantara pelepah bunga dan segera setelah bunga muncul dari tanaman pisang. Hama langsung menggerek pelepah bunga dan bakal buah, terutama saat buah masih dilindungi oleh pelepah buah. Cara pengendaliannya yaitu dengan membungkus tandan buah saat bunga akan mekar.

Penyakit Pada Tanaman Pisang

1. Layu Fusarium
Pohon pisang yang terkena penyakit ini pada tepi daunnya akan mengering. Jika tak segera ditangani maka pisang akan segera mati, biasanya batang tanaman pisang yang terserang penyakit ini akan terlihat garis-garis hitam di batangnya. Penanganan yang paling baik adalah dengan mencabutnya dan menggantinya dengan jenis pisang yang rentan dengan patogen dengan ciri-ciri anakan pisang yang sehat.

2. Bercak Daun Cercospora
Penyakit ini terlihat dari daunnya yang berbintik-bintik berwarna kuning pucat dengan ukuran panjang 1-2 mm. Bintik-bintik tersebut akan berkembang sehingga ukuran panjangnya mencapai 1 cm.
Pada daun yang lebih tua pusat becaknya mengering, berwarna kelabu mudah dengan tepinya berwarna coklat tua dan dikelilingi oleh halo berwarna kuning cerah. Pengendaliannya bisa dengan melakukan pemupukan yang tepat agar pisang punya nutrisi untuk menyembuhkan diri. Dan Untuk mengurangi infeksi pada daun-daun yang sudah mati di  pohon bisa dengan  memotong dan membakar daun yang terinfeksi. Jika tanaman dirasa sudah parah, bisa dengan menyemprotkan mankozeb (Dithane M-45) atau propineb (Antracol).


3. Antraknosa
Buah pisang yang terkena penyakit ini akan berwarna kuning di beberapa bagian, tapi bukanlah kuning tanda pisang sudah matang, warna kuning ini lama kelamaan pun akan berwarna coklat dan berangsur-angsur menghitam. Buah pisang yang sudah terinfeksi dan berwana hitam akan timbul bintik-bintik merah yang merupakan jamu . buah pisang yang sudah terinfeksi penyakit ini lama kelamaan akan kering dan mengeras. Penanggulangan dari penyakit ini adalah dengan memanen segera buah yang sudah terinfeksi, setelah itu buah pisang bisa dicuci dengan air bersih dan menyemprotnya dengan cairan fungisida.

Sunday 4 May 2014

Mengenal Bonsai Beringin dan Proses Pembuatan Bonsai Beringin

Para penggemar tanaman bonsai salah satunya pelaku bonsai pasti tidak asing dengan bonsai yang satu ini. Bonsai beringin sudah lama digemari oleh masyarakat, hanya saja akhir-akhir ini popularitasnya tidak setenar pada tahun 80 an. Pada tahun 80 an adalah puncak popularitas dari bonsai beringin, banyak penggemar tanaman hias yang mengoleksi bonsai beringin ini.  Peranakan bonsai beringin yang tidak seperti bonsai lainnya membuat masyarakat pada tahun 80 an banyak yang mencarinya di lereng gunung untuk dijadikan bibit bakal bonsai nantinya. 

bonsai beringin

Gaya pada bonsai beringin pun tidak sedikit yang bisa diterapkan, tapi gaya yang paling menarik perhatian banyak orang adalah gaya informal di mana terdapat kesan sederhana tapi mempunyai nilai seni tinggi. Masih banyak gaya-gaya yang bisa diterapkan pada bonsai beringin ini, dahan dan batang yang mudah dibentuk menjadi keuntungan sendiri pada bonsai beringin. Bonsai beringin memiliki keunggulan tersendiri, salah satunya adalah daunnya yang kecil dan rindang dan juga akar yang menggantung tentunya.

Proses pembuatan bonsai beringin sebenarnya tidaklah terlalu sulit hanya saja kita membutuhkan kesabaran dimana batang dan dahan yang akan kita bentuk menjadi seperti yang kita inginkan, ini dikarenakan pembentukan bonsai beringin sebenarnya sederhana saja, hanya saja tergantung dari ketelitian dan perawatan kita selama proses pembuatannya.

Nah bagi anda para penggemar bonsai yang ingin memiliki bonsai beringin dengan membuatnya sendiri bisa dengan menerapkan cara-cara sederhana dibawah ini.

Pemilihan Bibit
Pilihlah bibit bakal bonsai yang sehat dan tidak cacat, berukuran 20-40 cm, pastikan batang bakal dari tanaman bonsai ini tidak terlalu kecil, ini dikarenakan untuk membuat bonsai beringin tidak membutuhkan waktu yang sebentar. Pangkaslah dahulu daun-daun yang ada pada bakal bonsai beringin ini.

Penanaman
Tanamlah bakal bonsai ini ke dalam media tanam tanah yang rendah unsur haranya. Media tanam yang minim unsur hara membuat bakal bonsai kelebihan nutrisi, terlalu banyak nutrisi pada bonsai membuat pembentukan pada batang menjadi sulit. Tunggu hingga beberapa hari  agar tanaman bonsai benar-benar beradaptasi pada media tanam sebelum dilakukan pembentukan.

Pengawatan
Selanjutnya gunakan kawat yang tidak bisa berkarat yaitu kawat stainless untuk membentuk batang bonsai, lakukan dengan cara melingkarkan kawat-kawat stainless ke pada batang bonsai, lilitkan kawat tersebut dari pangkal batang hingga ujung dahan, gunakan tang guna mempermudah melilitkan kawat pada dahan, hati-hati dalam melilitkannya agar dahan tidak patah.

Pemupukan
Lakukan pemupukan pada bonsai, berikan pupuk yang cocok dengan pertumbuhan bakal bonsai beringin ini yaitu nitrogen, fosfor dan potassium.

Pemangkasan

Lakukan pemangkasan daun yang sudah tumbuh secara berkala guna membentuk daun yang indah dan cantik.

Pelepasan kawat
Jika sudah terbentuk, lepas kawat yang mengelilingi batang dan dahan pada bonsai, hasil dari pelepasan kawat ini akan membentuk dahan dan batang yang unik.

Dan itulah sekilas tentang tanaman bonsai beringin dan cara pembuatan bonsai beringin. Semoga bermanfaat

Saturday 3 May 2014

Peran Bonsai Kelapa di Indonesia dan Proses Pembuatan Bonsai Kelapa

Biasanya tanaman kelapa hanya diambil buahnya saja oleh masyarakat, tapi sebenarnya tanaman kelapa tidak hanya bisa diambil buahnya saja, tanaman kelapa yang berpostur  besar  ini bisa dijadikan tanaman hias dengan dijadikan tanaman bonsai kerdil. tapi siapa sangka tanaman bonsai kelapa yang berukuran kerdil ini memiliki harga jual yang tinggi.

bonsai kelapa


Bonsai kelapa adalah tanaman bonsai yang sudah umum dalam dunia perbonsaian, dalam pembuatannya bonsai kelapa tidak berbeda jauh dengan bonsai adenium, anthurium dan bonsai beringin, namanya juga sama-sama bonsai hehe :).  Dalam pembuatan dan perawatannya, bonsai sedikit berbeda dengan adenium, dikarenakan bonsai adalah tanaman monokotil menjadikan bonsai kelapa berbeda dengan yang lainnya.

Penggemar bonsai kelapa dari tahun ke tahun semakin meningkat, sayangnya peningkatan pasar bonsai tidak diimbangi dengan produksi  bonsai kelapa yang masih minim, dalam pemasarannya yang semakin meningkat bonsai kelapa seperti tidak mempunyai saingan antar sesama bonsai, ini dikarenakan jenis bonsai kelapa yang berbeda dengan yang lainnya.

Jika pembuatan tanaman bonsai kelapa bisa ditekan menjadi  lebih banyak lagi, saya kira itu akan menjadi keuntungan besar bagi para pelaku bonsai, banyak para petani bonsai yang telah mengekspor bonsai kelapanya ke luar negeri, itu adalah salah satu contoh pasar bonsai kelapa yang luas.  Semoga anda tertarik untuk membuat bonsai kelapa ini.
Berikut adalah cara pembuatan bonsai kelapa:

1.    Langkah Pertama
Langkah paling awal dalam pembuatan bonsai kelapa adalah pemilihan bibit yang baik, semua jenis kelapa bisa dijadikan bibit, sebaiknya jenis bibit kelapa yang dipilih adalah kelapa gading. Dalam pemilihan bibit sebaiknya jangan mengambil bibit yang telah jatuh ke tanah lebih dari 2 hari, bahkan lebih baik jika mengambilnya langsung dari pohonnya, dan pastikan juga buah kelapa tersebut sudah benar-benar tua.

2.  Langkah kedua
Tempatkan buah kelapa yang telah dipetik kedalam serbuk kayu dalam posisi vertikal, kenapa harus serbuk kayu? Serbuk kayu memang dikenal memiliki kelembaban yang stabil, kenapa harus posisi vertikal? Agar akar kelapa bisa memenuhi tempurung kelapa, tapi jika tak ingin tempurung kelapa dipenuhi akar bisa tempatkan kelapa pada posisi norizontal. jika sudah ditempatkan kedalam serbuk gergaji siramlah secara rutin 2 kali sehari selama 1-2 minggu.

3. Langkah Ketiga
Setelah tumbuh tunas langkah berikutnya adalah pembersihan sabut kelapa dari batoknya. Proses pembersihan ini bisa menggunakan parang dan pisau, lakukan dengan cara menyayat secara perlahan sabut kelapa langkah ini adalah yang tersulit, perlu kehati-hatian agar pembersihan tidak merusak akar dan tunas.

4.   Langkah keempat
Tanamlah bakal bonsai ini ke dalam pot, tunggu hingga tunas bonsai tumbuh setinggi 15-20 cm.  Setelah tumbuh 15-20 cm tahap selanjutnya adalah penyayatan, sayatlah tunas yang paling bawah 3 hari sekali, penyayatan ini berguna untuk membentuk beonsai lebih sempurna, pastikan sayatan tidak mengenai tunas baru guna menghindari pembusukan yang menyebabkan bonsai gagal.

Pengertian Media Tanam Aeroponik Kelebihan dan Kekurangannya

aeroponik

Aeroponik adalah suatu cara tanam yang menggunakan udara (non tanah) sebagai media tanamnya, maksud dari aeroponik adalah ''Aero'' yang berarti udara dan ''ponik'' yang berarti media tanam, jadi aeroponik adalah menanam dengan cara menggantungkan akar tanaman di udara. Cara ini ditemukan di Italia oleh Dr Franco Mansantani.

Apa keuntungan utama aeroponik?
setiap produk yang dipasarkan di market-market besar seperti di swalayan dan supermarket sangat mengutamakan 3 hal pokok, yaitu produktifitas kualitas dan kuantitasnya. Ini menjadi keuntungan dari hasil penanaman aeroponik karena pada metode konvensional (menggunakan tanah) sangat banyak faktor yang mempengaruhi ketiga faktor diatas. Dengan menggunakan sistem aeroponik ketiga faktor diatas bisa terpenuhi, dan itulah yang menjadikan keuntungan utama menggunakan metode aeroponik. Kenapa kita harus menggunakan sistem aeroponik?

Bagaimana dengan lahan aeroponik?
Lahan yang digunakan dalam sistem aeroponik tidak membutuhkan lahan yang luas. Aeroponik hanya membutuhkan media tanam buatan manusia yang jauh lebih ramah lingkungan tentunya daripada harus membuka lahan baru jika menggunakan metode konvensional. Kita bisa menanam setiap hari dan pada akhirnya kita bisa mengambil keuntungan dari metode ini setiap hari.

Apakah aeroponik juga terpengaruh musim?
jika pada metode konvensional kita terhalang dengan musim hujan yang bisa merusak lahan tanam tidak pada metode aeroponik, aeroponik tidak mengenal musim, sepanjang tahun masa tanam, tanaman aeroponik tidak akan terganggu dengan iklim.

Bagaimana dengan ketahanan nutrisi aeroponik?
penanam dengan metode konvensional sangat bergantung dengan  kualitas tanah, baik dari segi keasaman tanah, kadar air tanah dan banyaknya hama di sekitar lahan. Apalagi jika musim hujan datang, unsur hara dalam tanah akan menurun karena air hujan. Dengan menggunakan cara aeroponik, nutrisi yang diberikan ke tanaman tidak akan hilang kecuali diserap tanaman. Ini menjadikan tanaman aeroponik lebih optimal dan maksimal dalam pertumbuhannya. Kualitas dan kuantitas bukan merupakan sesuatu yang mustahil untuk diperoleh tanaman hidroponik.

Apakah menggunakan metode aeroponik membutuhkan banyak orang?
Jika pada metode konvensional lahan yang akan ditanami harus di bersihkan dari rumput-rumput dicangkul dan lain sebagainya tidak pada metode aeroponik, aeroponik tidak membutuhkan banyak orang untuk menanam, merawat dan memanennya. karena tidak ada perawatan khusus yang memakan waktu yang lama pada medianya.

Bagaimana dengan Kebersihan antara aeroponik dengan konvensional?
Hasil dari penanam aeroponik lebih bersih dan sehat dari penanaman konvensional, ini sebabnya hasil dari aeroponik tidak perlu dicuci terlebih dahulu (selama tidak menggunakan pertisidan dan bahan kimia lainnya)

Kelebihan Dan Kekurangan Menggunakan Metode Aeroponik dan Konvensional

Media
Aeroponik : Menggunakan udara
Konvensional : Menggunakan tanah

Lahan
Aeroponik : Tidak membutuhkan lahan yang luas, bisa dimana saja asalkan tertutup dan lembab, menjadikan aeroponik lebih tinggi produktifitas
 Konvensional : Lahan harus luas, rotasi besar dan sangat tergantung dari kualitas tanah.

Musim
Aeroponik : tidak terpengaruh dengan musim, proses fotosistesis bisa sepanjang tahun seperti halnya ketika musim panas walaupun sedang musim hujan.
Konvensional : Poduktifitas tergantung musim, menjadi kendala pada saat musim hujan

Ketersediaan Barang
Aeroponik : Selalu Ada sepanjang musim
konvensional :  Tergantung dari musim yang datang.

Kualitas
Aeroponik : Bersih, sehat,  tidak perlu pencucian
Konvensional : Tidak selalu bersih, karena disebabkan tanah,  Aromanya kuat

Sarana & Prasarana Pendukung
Aeroponik : membutuhkan greenhouse, pemberian nutrisi dengan penyemprotan menggunakan water pump menjadikannya boros listrik
konvensional : Tidak ada prasarana

Teknologi
Aeroponik : Teknologi menengah, tinggi
Konvensional : Teknologi sederhana

Operator
Aeroponik : Harus memahami semua teknolohi aeroponik, sedikit orang yang mengetahuinya.
konvensional : Tidak membutuhkan pengetahuan teknologi

Modal

Aeroponik : Sedang – Besar tergantung banyak media yang akan digunakan
Konvensional  : Kecil – sedang tergantung luas lahan

Waktu Panen
Aeroponik : jika banyak bak media yang digunakan bisa setiap hari tanam dan panen, 1-1,5 bulan sudah panen.
Konvensional : Ada kalanya lahan harus diolah erlebih dahulu, tidak bisa setiap hari tanam dan panen

Nutrisi
Aeroponik : Terpenuhi sepanjang waktu karena kita sendiri ang mengatur nutrisinya
Aeroponik : tergantung dari tanah yang ditanami, apakah gersang, PH tanah, dan kecukupan airnya

Hama dan Penyakit
Aeroponik : Aman dari hama, terlindung rumah kaca
Konvensional : lebih beresiko tergantung dari musim dan tempat lahan

Fleksibilitas
Aeroponik : Tanaman bisa dipindah-pindah ke media bak lainnya
Konvensional : Tanaman tidak bisa dipindah.

Adaptasi
Aeroponik : Saat dipindah bibit langsung bisa beradaptasi tanpa waktu yang lama.
Konvensional : Adaptasi yang lama

Hampir semua komoditi sebenarnya bisa ditanam menggunakan media aeroponik, ini berdasarkan pengalaman Amazing Farm, asalkan saja komoditi yang akan ditanaman menggunakan media aeroponik berumur pendek dan sejenis sayur-sayuran atau sejenisnya.