Hidroponik adalah salah satu teknik menanam yang sangat
banyak varian media yang digunakan, jika pada metode konvensional hanya satu
varian saja yang bisa digunakan
dalam menanam tanaman, tidak dengan media hidroponik, media
yang digunakan dalam menanam hidroponik sangat banyak, karena
utamanya yang menjadi kesuksesan dalam menanam
hidroponik bukan dari media tanamnya, tapi dari air yang memberikan nutrisi pada tanamannnya.
Dalam perawatannya media hidroponik tidak semudah metode
konvensional, jika pada metode konvensional mungkin hanya perlu pembersihan lahan dan
pengeturan keasaman tanah, tidak pada
media hidroponik, media hidroponik tidak selamanya bisa dipakai untuk menanam tanaman, ini dikarenakan beberapa media hidroponik adalah media
buatan tangan yang memerlukan
penggantian tiap beberapa kali tanam, atau bahkan hanya sekali tanam. Media konvensioanl dan
media hidroponik tentu saja mempunyai
kelebihan dan kekurangan, dan semua itu seimbang tidak ada yang lebih unggul.
Media yang digunakan dalam
menanam hidroponik sangat
beragam, ada yang alami dari alam
seperti pasir, serbuk kayu dan kerikil
tapi ada juga yang buatan tangan seperti spons. Semua itu sama dalam prosesnya karena pada dasarnya media itu
sama-sama media hidroponik, tapi dalam perawatannya media satu dengan media
lainnya tidak semua media sama dalam perawatannya, itu tergantung dari jenis tanaman tentunya, dan kemampuan media tersebut untuk menyimpan air.
Dan berikut adalah media-media yang digunakan untuk menanam
hidroponik:
Spons
Spons memang dikenal dapat menyimpan air dengan baik, tak
heran jika banyak para hidroponikers
mania banyak yang menggunakan media
spoons sebagai media tanaman hidroponik mereka. Tapi para hidroponiker mania
lokal belum banyak yang menggunakan
media spons untuk tanaman hidroponiknya.
Pasir
Pernahkah anda melihat
buah kelapa di pinggir pantai yang tumbuh di pasir? Itu adalah salah satu
cara hidroponik yang tumbuh secara alami. Belum banyak para
hidroponikers mania yang menggunakan
media ini.
Sabut kelapa
Banyak yang tidak sadar bahwa canggkok menggunakan sabut kelapa
merupakan salah cara hidroponik. Sabut
kelapa dapat menyimpan air dengan baik,
dan itu yang ayah saya manfaatkan untuk
menyemai biji karet untuk dijadikan bibit karet okulasi.
Serbuk kayu
Jamur pada umumnya tumbuh denggan media hidroponik, anda
pasti tahu dengan jamur tiram yang sering dibudidayakan itu khan? Itu adalah
salah satu cara hidroponik dengan menggunakan serbuk kayu.
Vermiculite
Vermiculite ini terbuat dari lapisan mineral silica yang
telah diproses menggunakan suhu tinggi. Vermiculate ini dapat menyerap air
dengan cepat tapi mudah juga dikeringkan. Vermilute mempunyai keunggulan dapat
menyimpan kalsium, kalium, dan magnesium. Biasanya media hidroponik ini
digunakan untuk media tanaman hias.
Perlite
Perlite tidak berbeda jauh dengan verniculate, kedua media
tanam ini sama-sama terbuat dari batuan yang telah mengalami suhu tinggi. Jika
pada verniculate mempunyai keunggulan untuk menyimpan mineral dengan baik, beda
dengan perlite, perlite mempunyai keunggulan drainase yang lebih baik.
Arang Sekam
Arang sekam adalah ampas padi yang telah mengalami
pembakaran, media ini baik untuk dijadikan media hhidroponik karena proses
pembakaran membuat arang sekam mempunya banyak unsur hara.
Expanded clay
Expanded clay atau tanah liat adalah media yang bagus untuk
hidroponik, dalam prosesnya tidak menggunakan tanah liat secara langsung tapi
dengan dibuat bola-bola dan diolah sedemikian rupa.
Roockwool
Rockwool adalah salah satu media hidroponik buatan tangan,
prosesnya adalah meniupkan uap yang
telah diberi nutri ke dalam batuan yang telah dilelehkan, rockwool berbentuk
meyerupai sterefoam, tak banyak yang menggunakan media ini, bahkan saya sendiri
pun belum mencobanya.
Batang pisang
belum banyak yang menggunakan metode ini karena metode ini pun masih baru, batang pisang memang media yang bagus untuk hidroponik, disamping dapat menyimpan air dengan baik, batang pisang pun punya unsur hara alami.
Itulah media-media yang digunakan dalam media hidroponik,
semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment