Pupuk organik adalah suatu bahan sisa dari tumbuhan maupun hewan yang telah mengalami beberapa langkah rekaya dan mempunyai zat yang dapat memperbaiki sifat biologi, fisik dan kimia dari tanah. Pada umumnya pupuk organik dapat berbentuk pupuk cair dan padat.
Dalam pembuatannya pupuk organik dapat dilakukan dengan beberapa cara dan beberapa bahan dasar, dapat dilakukan dengan bantuan manusia maupun secara alami. Contoh bahan dasar yang dijadikan pupuk organik adalah batang padi sisa yang dibakar dan dicampur dengan pupuk kompos lainnya.
Pada umumnya pupuk organik saat ini sudah memiliki tempat sendiri di masyarakat, masyarakat biasanya senang dengan pupuk organik karena alasan sendiri, ada yang memproduksi sayuran organik dimana pupuknya diwajibkan juga pupuk organik, ada yang merasa lebih mudah mendapatkan pupuk organik daripada pupuk kimia, dan ada juga yang beranggapan bahwa pupuk organik lebih baik dari jenis pupuk lainnya.
Teknologi pupuk organik saat ini makin lama makin pesat perkembangannya, banyak alat diciptakan untuk membantu produksi pupuk organik secara besar. Dampak negatif penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang dan ketergantungan petani dengan adanya pupuk kimia semakin membuat teknologi pembuatan pupuk organik semakin berkembang.
Pada umumnya pupuk organik mempunyai banyak jenis dan keunggulan masing-masing dalam pembuatan maupun dalam hasilnya. Apa saja jenis-jenis pupuk organik?
1. Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk organik yang paling umum dalam keberadannya di masyarakat, pupuk kandang seperti namanya terbuat dari kotoran hewan, kotoran hewan ini diperoleh dari hewan-hewan ternak baik dari unggas maupun non unggas. Pupuk kandang dari unggas pada dasarnya dari hewan bebek dan ayam, kotoran unggas ini hanya dikumpulkan saja, di satu tempat asalkan pupuk yang akan dikumpulkan sudah kering.
Pupuk kandang non unggas berasal dari kotoran sapi, kambing kerbau dan sejenisnya. Kotoran ini dikumpulkan setiap hari dari kandangnya hingga agak mengering dan siap untuk digunakan. Pastikan jangan menggunakan kotoran hewan yang masih hangat, karena bukannya membuat tanaman subur malahan membuat tanaman mati karena zat asamnya.
Pupuk kandang non unggas berasal dari kotoran sapi, kambing kerbau dan sejenisnya. Kotoran ini dikumpulkan setiap hari dari kandangnya hingga agak mengering dan siap untuk digunakan. Pastikan jangan menggunakan kotoran hewan yang masih hangat, karena bukannya membuat tanaman subur malahan membuat tanaman mati karena zat asamnya.
2. Pupuk kompos
Selain pupuk kandang, pupuk kompos juga banyak dikenal oleh masyarakat guna dijadikan pupuk tanaman. Pupuk kompos terbuat dari bahan sisa organik seperti daun maupun sisa pelapukan kayu yang telah mengalami pembusukan baik dengan tangan manusia maupun tidak. Proses pembusukan pupuk kompos ini dibantu dengan mikroorganisme (bakteri dan jamur) maupun makroorganisme (cacing tanah).
3. Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah pupuk yang asli dari tanaman asalnya tanpa melalui proses pembusukan terlebih dahulu, pupuk ini biasanya berasal dari daun-daunnan yang langsung diaplikasikan pada lahan tanam, baik dibenamkan ke dalam lahan maupun hanya menatanya secara teratur sebelum dilakukan penanaman. Tanaman yang sering dijadikan pupuk hijau ini contohnya adalah daun jarak dan azola (pakis air yang banyak tumbuh di lahan persawahan).
Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik yang mikro maupun yang makro.
Contoh Mikro
Tembaga (Cu), molybdenum (Mo) Almunium (AI) besi (Fe), klor (CI), seng (Zn), dan boron (B).
Contoh Makro
kalium (K), kalsium (Ca) sulfur (S), nitrogen (N), magnesium (Mg) dan fosfor (P).
2. Meningkatkan Aktifitas Biolagi Tanah
Makroorganisme dan Mikroorganisme yang banyak dikandung pupuk organik membuat tanah gembur dengan aktifitas mikro dan makro, contohnya saja cacing, cacing bisa saja berada di pupuk organisme, tapi tak mungkin berada di pupuk kimia.
3. Mudah di dapat
Produksi pupuk organik yamg semakin besar membuat pupuk organik banyak dijual di toko pertanian, tapi yang membuat mudah adalah kita bisa mengambilnya langsung dari kandang ternak.
4. Tidak merusak lingkungan
Karena pada dasarnya pupuk kandang berasal dari uraian hijau tanpa zat kimia maka jika digunakan dalam jangka panjang tidak akan merusak lingkungan seperti halnya pada beberapa pada zat kimia lainnya.
Keuntungan menggunakan pupuk organik.
1. Nutrisi (unsur hara) yang lengkapPupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik yang mikro maupun yang makro.
Contoh Mikro
Tembaga (Cu), molybdenum (Mo) Almunium (AI) besi (Fe), klor (CI), seng (Zn), dan boron (B).
Contoh Makro
kalium (K), kalsium (Ca) sulfur (S), nitrogen (N), magnesium (Mg) dan fosfor (P).
2. Meningkatkan Aktifitas Biolagi Tanah
Makroorganisme dan Mikroorganisme yang banyak dikandung pupuk organik membuat tanah gembur dengan aktifitas mikro dan makro, contohnya saja cacing, cacing bisa saja berada di pupuk organisme, tapi tak mungkin berada di pupuk kimia.
3. Mudah di dapat
Produksi pupuk organik yamg semakin besar membuat pupuk organik banyak dijual di toko pertanian, tapi yang membuat mudah adalah kita bisa mengambilnya langsung dari kandang ternak.
4. Tidak merusak lingkungan
Karena pada dasarnya pupuk kandang berasal dari uraian hijau tanpa zat kimia maka jika digunakan dalam jangka panjang tidak akan merusak lingkungan seperti halnya pada beberapa pada zat kimia lainnya.
No comments:
Post a Comment